Saturday 2 February 2013

[Fanfiction] From here all began (Melody JKT48)

- No comments
Sekeras apapun aku mencoba, aku tetap tidak bisa melupakan bayangan wanita itu. Karena saat itulah pertama kalinya aku merasakan getar cinta, awal masa SMA ku dulu penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Aku punya orang tua yang begitu perhatian terhadapku. Sampai peristiwa tragis itu datang menimpaku yang duduk di kelas 10. Sulit tentunya bagiku untuk melupakan kejadian yang terjadi terhadap kedua orang tua ku. Mereka meninggal ketika sedang dalam perjalanan akan menjemput aku dari rumah tante Diana.
Hidupku di selimuti oleh awan gelap. Sejak itu aku menjadi anak yang pendiam dan lebih suka menyendiri. Karena sikap ku lah akhirnya teman-teman menjauhi aku. Dan dalam keadaanku yang di rundung pilu inilah wanita itu datang, Melody datang menyelamatkan aku yang terjebak jauh di dasar lembah kekelaman. Beruntunglah dia sekelas denganku, dia orang yang sangat unik, auranya begitu cerah dan hangat. Setiap orang yang ada di dekatnya pasti merasa senang. Aku melihat dengan siapa saja ia berbicara Melody selalu menampilkan senyum lebar sambil mata yang di sipitkan.
Sampai suatu saat di jam istirahat sekolah, hanya ku yang berada di kelas dengan Melody sedangkan yang lainya sedang keluar kelas. Dia duduk sambil membaca buku pelajaran dan tempat duduknya benar-benar tepat menghadap kea rah ku. Moment itu benar-benar membuat tertegun, terpaku menatap melody.
“apa kau sangat menyukai wajahku?” kata melody dengan mata yang masih tertuju ke buku pelajaran. Aku terkaget medengar ucapan nya, ternyata ia tau aku memperhatikannya
`ia mengalihkan pandangan mata nya kea rah ku, aku pun berkata “siapa yang suka? Aku hanya lagi liat ke luar ko”
Sekarang ia sudah menutup buku pelajaran yang tadi ia baca, tapi ia terus menghujam ku dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatku gugup. “ingin liat ke luar? Bukan nya kamu selama ini tidak bereaksi terhadap siapapun dan apapun yang orang-orang sekitar mu lakukan? Kamu tau, terjebak dalam suatu masalah dan tak mampu untuk keluar dari masalah tersebut adalah hal yang sangat mengerikan, lebih mengerikan dari kamu di tolak orang yang kamu sukai” mendengar ucapan yang sangat dewasa terlontar dari seorang gadis yang bernama Melody, mat ku pun langsung terbelalak. Gadis ini tidak seperti yang lainnya, aku rasa hidup ku akan berubah sejak mengenalnya
Perlahan aku mulai merajut tali pertemanan diantara kita. Hari demi hari ku lewati penuh dengan senyuman bersamanya. Aku dapat merasakan diriku yang dulu mulai muncul. Aku kemabali aktif dan teman-teman yang lanin pun sepertinya merindukan diriku yang sesaat menghilang. Aku bisa seperti ini berkat dia. Siapa lagi kalau bukan melody yang setiap hari selalu menghiasi hariku.
Tetapi yang kutakutkan pun terjadi. Perasaan yang semula hanya sebagai teman tumbuh melebihi batasnya. Aku menyukai mu Melody! Meskipun begitu, aku tidak berani mengatakannya, karena Melody seorang yang popular bahkan di kalangan kakak kelas. Semua murid laki-laki di sekolah ku berbut untuk menjadi orang yang special di hati melody. Tidak sedikit dari mereka yang berwajah tampan, pintar, dan memunyai keahlian di bidangnya masing-masing seperti melukis, bermain music, dan lai-lain. Namun yang aku tau tidak ada seorang pun dari mereka yang di terima oleh melody.
Sampai suatu saat aku menerima telpon dari seorang kakak kelas, aku tehentak mendengar pertanyaan nya.
“hai, ini zaky ya?”
“iya, maaf ada apa ya?”
“apa kamu ada hubungan special dengan melody?”
“t-tidak, aku hanya berteman dengan nya”
“apa kamu menyukai melody?”
Aku terdiam sejenak mendengar pertanyaan nya “………”
“hei, aku Tanya apa kamu menyukai melody?”
“aku…… aku tidak menyukainya!”
“oh baiklah kalau begitu”
Entah mengapa setelah menerima telpon dari kakak kelas tadi perasaan ku berubah jadi tidak tenang. Ke-esokan harinya, saat aku sedang berjalan menuju kelas melalui koridor sekolah, aku mendenhar berita bahwa melody berpacaran dengan seorang kakak kelas. Pikiranku otomatis langsung menerka-nerka kalau kakak kelas yang berpacaran dengan melody adalah orang yang menelpon ku kemarin. T-tapi, kenapa dia menanyakan pertanyaan seperti itu? Apa melody mengatakan sesuatu kepadanya?
Semenjak itu juga lah aku tidak pernah lagi berbicara ataupun tegur sapa dengan melody. Ia seperti menghindar, dan aku pun menghindarinya. aku sangat menyukai nya, tapi aku sadar orang yang ia sukai yaitu kakak kelas tersebut. Aku tidak punya hak untuk bersikap egois seperti ini. Aku ingin terbangun dari mimpi ini
sepenggal lirik temodemo no namida (air mata kesendirian)
walau ku sangat ingin bertemu, walau ku menyukai mu
kau jalan berlalu di depan mataku
walaupun jadi begitu aku tetap melihatmu dari tempat ini
walau ku sangat ingin bertemu, walau ku menyukaimu
kau bahkan tidak menoleh ke arahku
walaupun kupakai payung pipiku pun tetap basah
diri ini tak berdaya, Temodemo No Namida
mungkin sepenggal lirik itu lah yang bisa mewakili perasaan ku saat ini.
“aku kira kau akan mati karena bermimpi, kalau begitu aku akan langsung menghubungi cinta pertama mu di SMA” cela randy pada ku
Aku memimpikan masa itu lagi. Sudah beberapa kali ini terjadi ketika aku merindukannya. Tak terasa 6 tahun sudah terlewati bersama dengan kenangan tentang wanita yang kusukai itu. Kini aku seorang mahasiswa yang menekuni fakultas sastra jepang. Aku suka membaca manga atau komik. Dan randy adalah teman terbaikku yang pernah ku miliki. Ia satu jurusan dengan ku, tetapi ia sudah ingin cepat-cepat magang ke jepang dan akan berangkat 1 bulan lagi. Aku juga mempunyai keinginan yang sama seperti randy, tapi aku rasa belum saatnya bagiku untuk meninggalkan Indonesia. Masih ada yang harus aku selesaikan.
“ahh…. Kepala ku sedikit sakit” erangku sambil menyentuh kepalaku yang terasa pusing
“oh iya ky, tadi gua lihat ada pesan tuh di Handphone lu” ucap randy
“pesan dari siapa?” katanya lagi
Tanpa menunggu lama aku menekan tombol open dan ternyata pesan dari teman SMA-ku nabilah yang mengingatkan akan berlangsung nya acara reuni SMA kelas ku. Ini menegangkan sekali, reuni SMA kelasku, kelas 10, kelas ku dulu bersama melody. Hari ini akhirnya tiba
Randy mengawasi HP-ku dan rupanya ia juga ikut membaca pesan dari Nabilah “cieee, jadi ga sabar besok nih yang mau ketemu pujaan hati? Kayak apa ya dia sekarang? Tambah canti atau tambah….” Randy memang paling rajin kalau meledek ku, padahal sendirinya ia pun belum punya pacar
“lu itu kalau bicara jangan sembarangan! Sudah ah, mau pulang gua” menghindari randy sejauh mungkin adalah jurus yang jitu, kalau tidak, wajahku pasti langsung memerah karena ia terus menggoda ku tentang masa lalu
Reuni SMA kami diadakan di sebuah kafe, Nabilah sudah mengurus semuanya dari sebulan sebelumnya. Ini pertama kalinya kami bertemu kembali, walaupun ada beberapa yang tidak dapat hadir tapi aku sangat senang bisa melihat wajah-wajah teman SMA-ku yang dulu lugu sekarang sudah berubah begitu drastis.
Dia tidak ada, aku mencari-cari sosoknya tetapi sepertinya ia tidak hadir, aku sedikit kecewa padahal ini kesempatanku untuk bertemu dengannya setelah sekian lama kita tidak berjumpa. Apa yang menghalanginya? Apa dia terlalu sibuk dengan dunianya? Aku tidak ingin ambil pusing
Acara reuni kami pun berjalan dengan lancer.  Kami benar-benar menikmati suasana keakraban yang terjalin malam itu. Tawa dan canda menghiasi ruangan yang sudah kami pesan. Meskipun bahagia, aku tetap merasa ada yang kurang, aku ingin bertemu denganynya. Tapi kenapa dia mengabaikan acara reuni yang mempertemukan kami? Apa dia tidak ingin bertemu dengan ku?
“ky, ada apa dengan mu? Apa acaranya tidak menyenangkan?” aku tidak sadar ternyata Nabilah mendekatiku dan berbicara denganku
“ah..tidak…acaranya meriah sekali, aku suka!” jawabku agak sedikit kaku
“ah, aku tau! Kau pasti gelisah karena melody tidak datang, betul kan? Ayo mengaku saja. Hehe” candanya sambil menyengol sikutku beberapa kali karena aku tidak menjawabnya
Dengan tersipu aku mengatakan nya “iya nih, apa kamu tau Nab kenapa ia tidak datang?” tanyaku serius
“dia…” belum selesai nabilah menyempurnakan kalimat perkataannya seorang menjawab nya
“aku disini!” kata orang yang datang dengan tiba-tiba
“ah itu dia! Mel kau telat 1 jam nih! Apa kamu gak tau nih si zaky gelisah menunggumu, telat mulu sih!” oceh nabilah seketika itu juga saat ia melihat melody sudah datang
“nab! Ucapan mu berlebihan, aku tidak segelisah yang kau katakana, kamu tau?” bantahku dengan cepat, aku tidak mau melody melayang ke angkasa sedangkan aku malu karena perkataan nabilah
“sudahlah, kalian gunakan moment ini untuk berbincang-bincang. 6 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk kalian berpisah. Aku akan mengurus anak-anak yang lainnya” ujar nabilah
Aku sungguh gugup dan tidak tau mau mulai pembicaraan dari mana. Untunglah melody adalah orang yang asik, jadi tanpa terlihat kikuk ia mengajakku kembali ke masa dulu SMA. Mengenang semua yang pernah terjadi, dan kelucuan-kelucuan kami ketika masih memakai seragam putih abu-abu. Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan kepada Ivan. Aku menyimpan rasa penasaran ini sejak lama. Aku ingin mengetahui kebenarannya. Lalu aku pun memberanikan diri bertanya pada nya.
“kau ingat, dulu saat SMA kau pernah berpacaran dengan seorang kakak kelas kita?” Tanya ku pada melody
“tentu. Ada apa?” balasnya singkat
“ada seorang kakak kelas yang menelponku waktu itu, dia menanyakan hubunganku denganmu. Dia juga bertanya apa aku suka padamu atau tidak. Apa dia adalah pacarmu? Kakak kelas yang sama dengan orang yang menelponku?” Tanya ku serius
“iya..” balasnya
“tapi kenapa dia bertanya seperti itu kepadaku? Apa kau mengatakan sesuatu kepadanya? Kalau ia suka padamu, kenapa tidak langsung mengatakannya?” Tanya ku bingung
“bodoh...apa kau sebodoh itu?” melody membalas pertanyaan ku dengan sedikit kesal
“a-apa maksudmu?” aku pun bingung mendengar perkataan melody
“aku menyukaimu. Sejak dulu...itu sebabnya aku meminta dia menanyakannya padamu, tapi ternyata kau hanya menganggapku sebagai teman. Dan itu juga yang membuatku jengkel. Aku dulu masih penuh dengan emosi. Setelah tau ternyata kau menganggapku hanya sebagai teman, aku pun memutuskan untuk berpacaran dengan kakak kelas itu dan menjauhimu...” terang melody
“a-apa? K-kau menyukaiku? Sejak dulu?” ucap ku dengan gagap
“ya. Aku minta maaf karna sudah menyakiti hatimu. Aku menghindarimu karna aku ingin melupakanmu. Tetapi, sampai detik ini, aku bahkan belum bisa menghapus bayangmu dari fikiranku. Aku selalu bermimpi bertemu denganmu. Aku ingin kamu mengatakan perasaanmu padaku, tapi aku tidak tau info apapun tentangmu sampai Nabilah mengadakan reuni ini. Kau tau selama 1 bulan aku menyiapkan diri aku berharap kamu juga memiliki perasaan yang sama dengan ku ki terang melody
Aku memeluknya. Mendekapnya erat dan menangis di pundaknya. Aku tidak mengira reuni ini akan sangat berkesan. 6 tahun penantianku selama ini tidak berakhir menyedihkan. Aku tidak bisa berkata-kata aku sangat bahagia malam itu. Mengetahui bahwa ia juga menyukaiku sungguh sebuah anugrah. Aku tidak akan melepaskanmu lagi melody. Sudah cukup masa-masa kelam diantara kita. Sekarang yang akan ada hanyalah kebahagiaan.
“aku juga menyukaimu, kau tau?! Tapi aku tidak mengatakannya karna kau terlalu cuek jadi aku takut kau akan menolakku dulu. Andai saja dulu aku tau kau juga menyukaiku aku tidak harus menunggu selama ini bukan?” ucapku sambil tetap memeluk melody
Melody tertawa dalam pelukanku. Begitu indah dan membuatku tenang. “haha zaky zaky, kau tidak berubah. Aku sangat mencintaimu...tapi biar bagaimanapun, aku bersyukur karna penantian kita tidak sia-sia. Aku benar-benar bersyukur...terimakasih Tuhan.”
Angin malam berhembus kencang menerjang lapisan kulit setiap insan yang merasakan, rembulan tampil dengan bulat sempurna dan bintang-bintang terang benderang menghiasi malam, aku tidak akan melupakan hari ini dimana aku dan melody memulai semuanya.

from here all began…….